METEKAP CARA
TRADISIONAL YANG MASIH DIMINATI SEBAGIAN PETANI DITENGAH KEMAJUAN TEKNOLOGI
Oleh : I Putu Eka Budi Antara,S.P.
Salah
seorang petani metekap di subak Saren
Di Bali
dikenal istilah metekap, yaitu cara
tradisional mengolah tanah pertanian dengan memanfaatkan tenaga sapi. Umumnya metekap mengunakan dua sapi yang diikat
dengan alat dan digerakan oleh manusia.
Metekap telah
diterapkan sejak jaman dahulu secara turun temurun. Alat yang digunakan untuk metekap cukup sederhana, terdiri dari uga (alat yang terbuat dari kayu yang
ditaruh di leher kedua sapi agar sapi berjalan kompak), tengala (alat yang diikat pada uga yang berbetuk memanjang), singkal (alat yang berfungsi sebagai
pembalik tanah), dan lampit (alat
untuk meratakan tanah).
Seiring
dengan berkembangnya teknologi, metekap
semakin hari mulai ditinggalkan oleh petani. Petani mulai beralih menggunakan
traktor yaitu alat bajak yang lebih praktis dengan mengunakan tenaga
mesin. Namun sebagian petani di subak Saren, Desa Budakeling,
Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem masih metekap untuk mengolah tanah pertanian. Menurut I Nyoman Geriya
(Klian subak Saren) ada beberapa alasan petani masih metekap ditengah kemajuan teknologi diantaranya :
Dapat menjangkau lahan yang sulit
Peralatan metekap dapat menjangkau petakan sawah yang tidak dapat dijangkau
oleh traktor. Apabila menggunakan traktor harus didukung lokasi yang baik dan
ada jalan menuju lokasi. Selain itu traktor tidak mampu melewati sungai atau
daerah berbukit. Traktor juga susah digunakan pada petakan sawah yang sempit.
Sedangkan peralatan metekap lebih
mudah dibawa dan mampu mengatasi hal-hal tersebut.
Hasil bajakan lebih dalam
Hasil bajakan dengan metekap lebih dalam, hal ini disebabkan
tanah terlebih dahulu diinjak oleh sapi sehingga tanah menjadi mudah untuk
dibalik. Kedalaman tanah hasil bajakan juga bisa diatur dengan kerasnya
tekanan.
Gulma lebih sedikit
Dibandingkan dengan traktor teknik metekap dapat mengurangi gulma, hal ini
disebabkan karena hasil metekap lebih dalam. Gulma yang telah dibalik juga
diinjak-injak oleh sapi dan digenangi air sehingga gulma akan mati dan tidak
dapat berkembang.
Tanah lebih gembur dan rata
Membajak tanah dengan metekap dapat mengurangi gumpalan tanah
sebab penghancuran tanah dibantu dengan injakan sapi.
Ternak sapi lebih sehat
Ternak sapi yang merupakan tabungan
bagi petani akan menjadi lebih sehat jika dimanfaatkan untuk metekap dibandingkan sapi yang hanya di
rawat di kandang, hal ini disebabkan karena sapi dapat bergerak bagaikan
olahraga saat metekap.
penulis,
PPL Pertanian WKPP Budakeling, Kecamatan Bebandem
Setuju dengan ide penulis,tapi saat ini sangat susah mencari sapi yg digunakan/disewakan untuk membajak tanah.khususnya di Jawa,dan juga petani, sekarang lebih memilih kepraktisannya dengan "use" traktor. Mohon solusinya
BalasHapus