Minggu, 11 Oktober 2015

LAPORAN KUNJUNGAN PPL PERTANIAN KARANGASEM

 LAPORAN KUNJUNGAN
DI AGRO BANYUWANGI DAN BP3K PLAYEN
PROVINSI JAWA TIMUR
TANGGAL 07 s/d 08  OKTOBER 2015






OLEH
1.      Drs. I KT MUDITA, S.P., M.Agb
2.      I WAYAN DEGER, S.P
3.      NI NYOMAN SUPADMI, S.P
4.      I PUTU EKA BUDI ANTARA, S.P






DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN KARANGASEM

2015








KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, laporan praktek lapang/kunjungan Pelatihan Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Tahun 2015  ke AGRO BANYUWANGI dan BP3K Playen dapat diselesaikan dengan baik.
Tujuan pelaksanaan praktek lapang adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan profesionalisme sebagai penyuluh pertanian dalam mendukung kegiatan penyuluhan pertanian.
Laporan praktek lapang/kunjungan Pelatihan Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Tahun 2015  ke AGRO BANYUWANGI dan BP3K Playen ini berisi tentang kegiatan praktek lapang/kunjungan yang dilaksanakan tanggal 07 Oktober 2015 s/d 08 Oktober 2015.

Penyusun menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaanya sangat diharapkan.


Bebandem ,  12 Oktober 2015


                                                                                         Penyusun,  

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                             i
DAFTAR ISI                                                                                                           ii
 I  PENDAHULUAN                                                                                              1
1.1  Latar Belakang…………………………………………………..      1
1.2  Tujuan…………………………………………………………..       1
1.3  Manfaat…………………………………………………………      2
                                
 II  PELAKSANAAN                                                                                        .    2
2.1  Waktu dan Tempat……………………………………………….    2
2.2  Peserta……………………………………………………………    2
2.3  Narasumber……...……………….……………………………         2
2.4  Metoda ……………………………..………………………….       3

III   HASIL PELAKSANAAN ………..………………………………………..  4
3.1  Kunjungan di AGRO BANYUWANGI…………………………….. 4
3.2  Kunjungan di BP3K Playen...............………………………………. 5
IV  PENUTUP…………………………………………………………………... 10

LAMPIRAN………………………………………………………………….. .. 11



I.           PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
Praktek lapang atau kunjungan merupakan salah satu bagian integral dari suatu proses pembelajaran dalam pelatihan, untuk menerapkan teori yang sudah diterima secara klasikal dengan/fakta yang terjadi di lapang sehingga peserta dapat melakukan analisis dan konvensi antara teori yang diterima dengan penerapan di tingkat lapang.
Melalui praktek/kunjungan lapang diharapkan peserta memperoleh pengalaman-pengalaman dan ilmu baru yang bisa diwilayah kerja masing-masing.
Maka dari itu dilakukanlah praktek lapang ke AGO BANYUWANGI yang beralamat di Jln. Brawijaya, Banyuwangi, Jawa Timur pada hari Kamis 07 Oktober 2015 dan BP3K Playen, Gunung Kidul, Jawa Timur.

1.2           Tujuan
Melalui praktek/kunjungan lapang :
a.       Bagi peserta pelatihan tujuan kunjungan lapang ini diharapkan untuk memperoleh data dan infomasi tentang budidaya dan pembibitan tanaman hortikultura serta tentang penyuluhan untuk dapat diterapkan di wilayah peserta.
b.      Peseta dapat melakukan demonstrasi atau praktek langsung.


1.3           Manfaat
Manfaat praktek lapang atau kunjungan adalah diperolehnya data dan informasi mengenai budidaya, pembibitan tanaman hortikultura dan tentang penyuluhan pertanian.

II.         PELAKSANAAN 

2.1                          Waktu Dan Tempat
Kegiatan praktek lapang atau kunjungan pertama dilaksanakan  tanggal 07 Oktober 2015 di AGRO BANYUWANGI, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan kunjungan kedua dilaksanakan tanggal 08 Oktober 2015 di BP3K Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Jawa Timur.

2.2                          Peserta
Peserta berjumlah 30 orang penyuluh pertanian berasal dari Kabupaten Karangasem, dengan alokasi sebagai berikut :
NO
Kecamatan
JML PESERTA (ORG)
1.
Rendang
3
2.
Sidemen
3
3.
Selat
4
4.
Bebandem
4
5.
Karangasem
4
6.
Abang
4
7.
Kubu
4
8.
Manggis
4
JUMLAH
30

2.3                             Narasumber
Narasumber pada kegiatan praktek lapang/kunjungan di AGRO BANYUWANGI adalah ketua AGRO BANYUWANGI yaitu Bapak Eko Mulyanti, S.P sedangkan  narasumber praktek lapang/kunjungan di BP3K Playen adalah Ketua BP2KP yaitu Bapak I Ketut Santosa S.E., M.Si


2.4                             Metode
Kegiatan praktek lapang/kunjungan DIKLAT dilaksanakan dengan menggunakan metode orang dewasa, melalui ceramah, diskusi, pemecahan masalah dan praktek lapang.





III.            HASIL PELAKSANAAN

3.1 Kunjungan di AGRO BANYUWANGI
Agro Banyuwangi beralamat di Jalan Brawijaya Banyuwang, di sebelah kantor samsat Banyuwangi. Agro Banyuwangi  bergerak di bidang usaha pembibitan tanaman hortikultura. Usaha unggulan dari Agro Banyuwangi adalah pengembangan durian merah Banyuwangi.
"Durian Merah ini hanya ada di Banyuwangi. Pohon induknya hanya ada satu di Desa Kemiren yang usianya sudah 400 tahunan lebih. Ada satu lagi di Kecamatan Songgon yang usianya lebih muda tapi menurut warga merupakan anakan dari durian merah yang ada di Kemiren," jelas Eko Mulyanto, Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi.
Eko menjelaskan ada 63 varian yang berhasil dikembangkan dari durian merah asli Banyuwangi. Namun yang sudah dirilis baru 32 jenis dan yang bisa dimakan sebanyak 25 jenis. "Yang lain dagingnya masih tipis jadi masih dikembangkan. Sedangkan yang jenis yang layak unggul nasional ada 11 jenis varian," katanya.
Awal pengembangan durian merah, menurut Eko, telah dilakukan sejak tahun 2007 dan hanya 3 pohon yang produktif. Namun tahun 2014 sudah ada 200 pohon durian merah yang bisa dipanen tiap tahun. "Penyebaran pohon durian merah ada di 5 kecamatan yaitu Songgon, Glagah, Kalipuro, Licin dan Giri. Dan hingga bulan April ini panen sudah 60 persen. Untuk durian merah ini juga dikembangkan di Blitar Selatan, Bogor dan Bandung. Selain itu pengembangan teknologi durian merah juga dilakukan di Thailand, Malaysia dan Korea," jelasnya.
Eko memaparkan, durian merah juga pernah ada di Papua dan Kalimantan dan ternyata anakan awal juga dari Banyuwangi. Warna merah dari daging buah durian ada dugaan disebabkan perkawinan silang antar varietas. "Termasuk juga ada kemungkinan faktor genetis," katanya.
Selain faktor genetis, durian merah yang ada di wilayah Kemiren mempunyai rasa yang lebih enak karena cukup mendapatkan sulfur dan juga nutrisi garam dari air laut. "Sulfur dibawa dari arah Gunung Ijen dan Gunung Raung. Sedangkan nutrisi garam air laut juga dari arah timur dan itu setiap hari gantian mendapatkan nutrisi yang cukup. Inilah salah satu penyebab rasa khas yang muncul di durian merah yang ada di Banyuwangi," kata Eko.
Eko melanjutkan,  pada bulan Feruari 2014 pihaknya telah membagikan 1.000 bibit durian merah kepada pada pedagang buah dan masih mempersiapkan 1.000 bibit lagi yang akan ditanam di Desa Kemiren. "Saya berharap agar durian merah ini menjadi ikon buah eksotis di Banyuwangi. Pengembangan akan terus dilakukan agar rasa dan tekstur buah tidak berubah," jelasnya.
Untuk mengantisipasi usia panen durian yang cukup lama hingga 12 tahun, Eko menggunakan metode "Top Working". "Caranya pohon buah durian akan disisipi dengan bibit durian merah. Dengan cara seperti ini, maksimal 3 tahun kemudian sudah bisa dipanen. Harganya juga lumayan paling murah Rp 120.000 sampai Rp 300.000 per buah," jelasnya.


3.2Kunjungan di BP3K Playen
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) atau BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan) Playen merupakan salah satu BP3K dari 18 BP3K di Kabupaten Gunungkidul.
BP3K Playen berdiri sekitar tahun 1978 dan awalnya bernama BPMD Suluh Agung. Dengan perkembangan jaman, BPMD Suluh Agung berganti nama menjadi BPPPlayen, dan pada Agustus 2014 BPP Playen berganti nama menjadi BP3K Playen.
BP3K Playen beralamat di Jl. Jogja - Wonosari km.11 dusun Jamburejo, desa Bandung,Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul dengan no telp (0274) 392685. 
BP3K Playen memiliki 17 personel yang terdiri dari
  • 1 koordinator
  • 1 POPT
  • 1 Mantri tani
  • 1 Penyuluh Perikanan
  • 1 Penyuluh Kehutanan
  • 6 Penyuluh Pertanian
  • 5 THL-TBPP, dan
  • 1 Tenaga Kebun.

Sedangkan untuk wilayah kerjanya, BPP Playen membawahi 13 desa yaitu desa Playen, desa Logandeng, desa Bandung, desa Gading, desa Banaran, desa Ngleri, desa Ngawu, desa Ngunut, desa Dengok, desa Getas, desa Plembutan, desa Bleberan dan desa Banyusoco. Dari ke-13 desa tersebut, terdapat 101 kelompoktani, 13 gapoktan desa, dan 1 gapoktan forum kecamatan.
Visi dan Misi
Visi :
Terwujudnya Sistem penyuluhan pertanian yang handal,profesional dan responsif.
Misi :
  • Mengembangkan sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan secara partisipatif dan terpadu
  • Mendorong kelembagaan pelaku utama yang dinamis dan mandiri dalam mengakses informasi pasar, teknologi dan permodalan untuk meningkatkan produktivitas
  • Mendorong terwujudnya usaha pengolahan hasil yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha
  • Mendorong melembaganya nilai-nilai budaya pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan yang maju dan berkelanjutan.
  • Mendorong pengembangan sistem agribisnis berbasis komoditas unggulan 
  •  
Struktur Organisasi

Tugas pokok dan fungsi di BP3K sudah ada dan sudah berjalan dengan  baik. Adapun pembagian tugas sesuai dengan struktur organisasi yang ada sebagai berikut:
1.      Koordinator  BP3K bertugas untuk merencanakan, medistribusikan, dan mengevaluasi setiap kegiatan yang ada di BP3K
2.      Bendahara BP3K bertugas untu mengelola keuangan yang ada di BP3K, baik uang yang masuk maupun keluar.
  1. Bagian Administrasi    bertugas menangani setiap surat masuk, surat keluar, perijinan, laporan dan jadwal penyuluhan, surat kerjasama, jadwal latihan, absensi pegawai.
  2. Bagian Kebun bertugas untuk mengelola kebun, dari perencanaan budidaya, layout, perawatan tanaman, panen, hingga pemasaran hasil kebun
  3. Bagian Inovasi Tekhnologi bertugas untuk mencari dan menyampaikan informasi baru bagi para penyuluh di BP3K.
  4. Bagian Kemitraan bertugas untuk menjalin hubungan dengan pihak ke-3 demi kemajuan BP3K maupun kelompoktani sampai dengan tahap pembuatan kesepakatan.
  5. Bagian Pengembangan bertugas untuk meningkatkan peranan BP3K dalam penyuluhan pertanian.
Kondisi Geografis BP3K Playen
BP3K Playen merupakan salah satu dari 18 BP3K di Kabupaten Gunungkidul yang letaknya berbatasan dengan ibu kota Kabupaten Gunungkidul (Kota Wonosari). 
Dengan batas wilayah :


  • Sebelah Utara     : Kecamatan Patuk 
  • Sebelah Timur    : Kecamatan Wonosari
  • Sebelah Barat     : Kecamtan Dlingo
  • Sebelah Selatan : Kecamatan Paliyan
Koordinat Geografis : 
  • 07® 56’ 40.4 “ LS 
  • 11® 32’ 59.5 “ BT
  • 229 M DPL
Secara administrative BP3K Playen terdiri dari 13 Desa, 101 dusun, 216 RW, 605 RT.
Jumlah penduduk Kecamtan Playen sampai dengan akhir bulan Agustus 2012  berjumlah 61.005jiwa, terdiri dari laki-laki 30.259 jiwa dan perempuan 30.746 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 18.245.
Wilayah Kecamatan Playen terdiri dari 13 ( tiga belas ) Desa, yaitu :
1.    Desa Banyusoca            8. Desa Bandung
2.    Desa bleberan                9. Desa Ngawu
3.    Desa Getas                    10. Desa Ngunut
4.    Desa Ngleri                   11. Desa Dengok
5.    Desa Banaran               12. Desa Playen
6.    Desa Gading                 13. Desa Plembutan
7.    Desa Logandeng

















IV.               PENUTUP

Demikianlah laporan Kegiatan praktek lapang/kunjungan Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Tahun 2015 yang dilaksanakan tanggal 07 s/d 08 Oktober 2015 di AGRO BANYUWANGI, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur dan di BP3K Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Jawa Timur, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.





LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN